Lahir pada 30 November 1925, Naka merupakan anak bungsu
dari tiga bersaudari Sendai-class dan ditunjuk sebagai flagship Skuadron
Destroyer 4 kurang lebih 12 hari sebelum penyerangan ke Pearl Harbor. Pada saat
penyerangan tersebut dilakukan, Naka bersama skuadron yang dipimpinnya dikirim
ke Filipina selatan untuk mengawal kapal transportasi yang memuat divisi infantri
ke-48. Dan pada saat itu, Naka pun juga mengalami kerusakan ringan akibat
serangan pesawat bomber dan fighter Amerika. Setelahnya, Naka banyak
berpartisipasi dalam beberapa tahap invasi ke Hindia Belanda, diantaranya
adalah ke Tarakan, Balikpapan, Makasar, dan Battle of the Java Sea.
Awalnya Naka ditugaskan untuk berpatroli di sekitar Jawa
dan Makasar. Namun, ia dipindahkan ke dalam satuan invasi Pulau Natal hanya
untuk mendapati dirinya kemudian terluka sangat parah akibat serangan torpedo
kapal selam USS Seawolf. Natori pun harus menariknya kembali sampai ke Teluk
Bantam di Jawa, lalu Naka pun melanjutkan perjalanan ke Singapura serta
didiagnosis harus kembali ke Jepang untuk diperbaiki sampai setahun ke depan.
Setelahnya, Naka banyak bertugas di perairan Pulau Truk untuk melakukan
transportasi tentara dari Kepulauan Marshall ke Nauru. Pernah sekali Naka dan
Isuzu beroperasi bersama ke Shanghai, dan juga ke Tarawa sendirian (yang
akhirnya dibatalkan karena terlanjur jatuh ke tangan Sekutu).
Sumber : http://kancolle-ukw.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar