Jumat, 08 Januari 2016

Light Cruiser Naka



Lahir pada 30 November 1925, Naka merupakan anak bungsu dari tiga bersaudari Sendai-class dan ditunjuk sebagai flagship Skuadron Destroyer 4 kurang lebih 12 hari sebelum penyerangan ke Pearl Harbor. Pada saat penyerangan tersebut dilakukan, Naka bersama skuadron yang dipimpinnya dikirim ke Filipina selatan untuk mengawal kapal transportasi yang memuat divisi infantri ke-48. Dan pada saat itu, Naka pun juga mengalami kerusakan ringan akibat serangan pesawat bomber dan fighter Amerika. Setelahnya, Naka banyak berpartisipasi dalam beberapa tahap invasi ke Hindia Belanda, diantaranya adalah ke Tarakan, Balikpapan, Makasar, dan Battle of the Java Sea.

Awalnya Naka ditugaskan untuk berpatroli di sekitar Jawa dan Makasar. Namun, ia dipindahkan ke dalam satuan invasi Pulau Natal hanya untuk mendapati dirinya kemudian terluka sangat parah akibat serangan torpedo kapal selam USS Seawolf. Natori pun harus menariknya kembali sampai ke Teluk Bantam di Jawa, lalu Naka pun melanjutkan perjalanan ke Singapura serta didiagnosis harus kembali ke Jepang untuk diperbaiki sampai setahun ke depan. Setelahnya, Naka banyak bertugas di perairan Pulau Truk untuk melakukan transportasi tentara dari Kepulauan Marshall ke Nauru. Pernah sekali Naka dan Isuzu beroperasi bersama ke Shanghai, dan juga ke Tarawa sendirian (yang akhirnya dibatalkan karena terlanjur jatuh ke tangan Sekutu).

Perjalanan Naka yang terakhir adalah pada tanggal 17-18 Februari 1944, saat ia hendak menolong Agano yang terkena torpedo USS Skate sehari sebelumnya. Segera setelah ia berangkat, Pulau Truk jatuh ke tangan Sekutu dan pesawat-pesawat Amerika mengejar serta menewaskannya sampai terbelah dua. Karena kematian Naka inilah, Agano juga kehilangan nyawanya karena Oite sendirian tak mampu menarik Agano untuk bisa diperbaiki secara darurat.


Sumber : http://kancolle-ukw.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar