Jumat, 08 Januari 2016

Aircraft Carrier Hiryuu


Nama : Hiryuu
Kelas : Soryu
Arti Nama : Naga Terbang

Mulai dibuat : 8 Juli 1936 di Yokosuka
Diluncurkan : 16 November 1937
Ditugaskan : 5 Juli 1939
Struck : 25 September 1942
Status : Tenggelam oleh serangan udara pada Pertempuran Midway, 5 Juni 1942


 Karakteristik umum

Bobot : 17.300 ton (muatan standar), 20.165 ton (muatan penuh)
Panjang : 227,5 m
Beam :  22,3 m
Draught : 7,74 m
Tenaga penggerak : 8 turbin dan 4 Boiler
Kecepatan : 63,9 km/jam (34,5 knot)
Jarak tempuh : 7.670 nm pada 18 knot
Awak kapal : 1.103 + 23 Carrier Division 2 Headquarter
Persenjataan : • 12 × meriam 127 mm
                        • 31 × meriam anti pesawat terbang 25 mm
Daya Angkut : 73


Hiryuu, yang berarti Naga Terbang, diluncurkan dari Yokosuka tanggal 16 November 1937. kapal ini adalah hasil modifikasi kapal induk kelas Soryu buatan jepang, kapal ini mendapat berbagai tambahan kemampuan. mulai dari jarak tempuh, proteksi, hingga mesin penggerak. Struktur serta lapisan anti peluru pada Hiryuu dibuat lebih tebal, untuk bagian mesin menyandang metal setebal 3,5 inci. namun untuk lapisan dek tidak mengalami perubahan. Hiryuu memiliki bobot 2000 ton lebih berat dan dek yang lebih panjang dari Soryu. Kapal ini mampu membawa 73 pesawat.

Sama dengan karir perang kapal induk lainnya, Hiryuu juga ikut dalam penyerbuan ke china. selanjutnya dia  dikerahkan pula dalam serangan ke Pearl Harbor. kapal ini juga melancarkan serangan udara ke Wake island dan membantu invasi ambon di moluccas. Februari 1942, dia bersama soryu menyerang darwin, Australia. serta beberapa serangan lainnya.

Riwayat Hiryuu berakhir di pertempuran Midway, setelah ketiga kapal induk lainnya tenggelam, Hiryuu mengerahkan dua gelombang serangan ke USS York Town dan membuatnya rusak berat. Namun, saat menyiapkan pelkuncuran gelombang ketiga, kapal ini dipergoki SBD amerika dari USS Enterprise dan USS Hornet. Kapal ini terkena empat bom dan tidak bisa berlayar.

Saat menyadari bahwa Hiryuu akan segera tamat, sang kapten kapal Tamon Yamaguchi mengumpulkan 800 awaknya yang masih berada di dalam kapal, termasuk yang terluka, di dek penerbangan dekat anjungan. Dan memimpin mereka untuk meneriakan Banzai tiga kali ke arah Tokyo, yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan. Setelah upacara ini, perintah meninggalkan kapal dilakukan. Tercatat yamaguchi dan Tomeo Kaku mengobrol dan saling berbagi biskuit dan minuman saat yang lainnya meninggalkan kapal. Hal ini menandakan bahwa kedua perwira ini sangat akrab.

"Mari kita menikmati keindahan bulan". kata Yamaguchi pada Kaku
"Seberapa terang dia bersinar?" jawab kaku
"Dia pasti sedang dalam hari ke-21nya".

Laksamana Kusaka ada di dalam kapal pada hari itu, dia memanggil para komandan Hiryuu, Laksamana muda Tamon Yamaguchi dan kapten Tomeo Kaku.

Saat sudah dipastikan bahwa Hiryuu akan tenggelam, Admiral Yamaguchi dan Kapten Kaku memilih untuk ikut tenggelam bersama kapalnya. Mereka berbagi biskuit dan bersulang segelas air sebagai upacara terakhir. Admiral Yamaguchi memberikan topinya pada salah satu perwira staffnya dan menyuruhnya untuk memberikan topi itu pada keluarganya.

Setelah semuanya dievakuasi, kapal perusak Makigumo menembakkan dua torpedo kepada Hiryuu pada 5 juni 1942, torpedo pertama meleset dibawah kapal, dan yang kedua tepat mengenai lambung kapal. Admiral Yamaguchi, yang memilih ikut tenggelam bersama Hiryuu merupakan Laksamana yang cerdas dan brilian, dia digadang-gadang akan menjadi pengganti Admiral Yamamoto apabila dia meninggal. Tewasnya Yamaguchi merupakan kehilangan besar bagi kerajaan Jepang.



Sumber : http://afrizal0129.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar