PENGENALAN
Yuudachi adalah 'anak' keempat dari kesepuluh bersaudari
kapal perusak kelas Shiratsuyu yang lahir di Sasebo Naval Arsenal. Ia
diluncurkan pada tanggal 11 Juni 1936 dan ditugaskan pertama kali pada 7
Januari 1937. Yuudachi dibuat sebagai kapal keempat dari lini kelas Shiratsuyu
yang diselesaikan pada hari yang sama dengan kapal ketiga Murasame, nyaris
membuat mereka berdua sebagai 'saudari kembar'. Kasus kelahiran mereka sedikit
mirip dengan kapal perang Haruna dan Kirishima yang juga sering dianggap 'saudari
kembar' karena waktu penyelesaian mereka yang nyaris sama jamnya.
Kapal perusak kelas Shiratsuyu sendiri dibuat dengan
tujuan khusus untuk menjadi kapal perusak yang akan berkonfrontasi langsung
dengan armada kapal perusak Amerika Serikat di kawasan Pasifik Barat dan
Selatan.
SPESIFIKASI
Yuudachi dilengkapi dengan 2 turbin poros Kampon dan 3
tungku pemanas yang dapat menghasilkan 42.000 tenaga kuda. Kecepatannya adalah
34 knots dan dipersenjatai dengan:
(1) Dua meriam Type 3 laras ganda dan satu meriam Type 3
laras tunggal berdiameter 5 inch 50 caliber
(2) Dua senapan anti pesawat Type 93 berdiameter 13-mm
(3) Dua tabung torpedo berlipat empat berdiameter 24 inch
, serta
(4) 16 unit bom laut.
SEJARAH
Yuudachi ditempatkan dibawah Divisi Destroyer 2 yang
merupakan bagian dari armada IJN kedua, bersama dengan saudari-saudarinya:
Murasame, Harusame, dan Samidare. Divisi Destroyer 2 berangkat menuju Mako
Guard District (Makung, Kepulauan Pescadores) dari Selat Terashima. Dari Mako,
mereka meneruskan perjalanan ke Vigan untuk membantu invasi militer ke
Kepulauan Filipina.
Ia juga berperan dalam memberikan tembakan perlindungan
bagi armada invasi ke Lingayen, Tarakan, dan Balikpapan. Ia juga sempat
terlibat dalam Pertempuran Laut Jawa bersama dengan semua Divisi Destroyer 2.
Mereka bersama-sama menghadapi 2 kapal penjelajah berat, 3 kapal penjelajah
ringan, dan 9 kapal perusak dari pihak Sekutu. Dan mereka berhasil
menenggelamkan 1 kapal penjelajah berat, 1 kapal penjelajah ringan, dan 3 kapal
perusak dengan pengorbanan 1 kapal perusak IJN yang terluka parah. Dengan
demikian pangkalan militer Jepang di Surabaya berhasil dibangun.
Kemudian Divisi Destroyer 2 melanjutkan perjalanan ke
Teluk Subic dan melakukan blokade laut dari Manila dan membantu proses pendudukan
Cebu. Setelahnya, Yuudachi diperintahkan untuk pulang ke Yokosuka dari Mako
untuk menjalani perbaikan.
Selama Pertempuran Midway, Yuudachi ditugaskan untuk
mengawal pasukan inti pendudukan yang dipimpin oleh Admiral Kondo. Kemudian,
dari Kure ia ditugaskan ke Singapura untuk membantu penyerangan ke Samudera
Hindia, namun kemudian perintah itu dibatalkan karena adanya kabar bahwa Sekutu
telah menguasai Guadalcana.
Pada 30 August 1942, Yuudachi sampai di Shortlands dari
Pulau Truk untuk mendukung operasi transportasi personil militer di
Guadalcanal. Ia mengawal satu konvoi kapal tongkang dari Shortland ke Gizo
bersama dengan Murakumo. Ia kemudian ditugaskan untuk mengawal operasi Tokyo
Express bersama dengan Hatsuyuki dan Murakumo. Konvoi tersebut mendaratkan
1.000 pasukan ke Taivu, dan ia menenggelamkan USS Gregory APD-3 dan USS Little
APD-4 yang merupakan kapal transportasi cepat eks-kapal perusak milik Amerika.
Pada hari berikutnya, ia ditunjuk untuk menyerang konvoi Amerika di
Guadalcanal. Karena tidak dapat menemukan konvoi yang jadi sasarannya, ia
terpaksa diperbantukan ke Pertempuran Lapangan Udara Henderson bersama dengan
Uranami, Shikinami, dan Ariake.
Yuudachi menghabiskan hampir seluruh karir militernya
selanjutnya sebagai kapal pengawal transportasi ke Guadalcanal. Ia juga sempat
ditugaskan untuk memberikan tembakan dukungan pada Pertempuran Edson's Ridge
bersama dengan Uranami dan Murakumo. Lalu ia juga pernah ditugaskan untuk
memburu konvoi musuh yang menuju ke Guadalcanal sebelum akhirnye kembali
mengawal operasi Tokyo Express kembali. Awalnya ia hadir dalam Pertempuran
Lapangan Udara Henderson untuk menolong kapal penjelajah ringan Yura yang
dibombardir dan menyelamatkan kru kapal Yura bersama dengan Harusame dan
menenggelamkannya setelahnya. Akhirnya, ia mengawal tiga konvoi Tokyo Express
lagi sebelum akhirnya ia benar-benar ditempatkan di dalam armada di bawah
Admiral Abe untuk menyerbu Lapangan Udara Henderson.
Pertempuran terakhir Yuudachi terjadi pada fase ketiga
dari keseluruhan proses Pertempuran Solomon, yaitu Pertempuran Guadalcanal
I. Saat itu, Yuudachi bersama-sama
dengan Amatsukaze* menembus masuk formasi pertahanan armada Amerika yang
terdiri dari 5 kapal perusak. Amatsukaze menenggelamkan USS Barton DD-599 dan
membuat USS Juneau CL-52 rusak parah dengan torpedo, sementara Yuudachi
menembakkan 8 torpedo ke arah formasi tersebut.
Saat itu adalah hari Jumat ketigabelas. Waktu menunjukkan
jam 01:25, tengah malam, cuaca amat buruk dan nyaris gelap gulita karena tidak
ada bulan di langit. Di tengah kekacauan perang yang demikian, Yuudachi
berhadapan dengan dua kapal perusak Amerika: USS Sterett DD-407 dan USS Aaron
Ward DD-483. Ia sedikit tidak menyadari keberadaan keduanya, dan kedua kapal
tersebut menyerbunya dengan rentetan tembakan. Kapten kapalnya memerintahkan
untuk 'angkat layar, bersauh!' menggunakan sprei kasur berwarna putih. Namun,
pihak Amerika mengira bahwa 'layar sauh' Yuudachi adalah tanda 'menyerah' dan
membuat mereka mengacuhkannya. Dan, Yuudachi membuka tembakannya pada kapal
Sekutu yang lewat (salah satunya adalah USS Portland CA-33).
Samidare segera menyelamatkan para kru Yuudachi namun
gagal menenggelamkannya yang sudah rusak parah. Portland yang sudah rusak parah
menjadi marah besar atas tindakan Yuudachi tersebut dan membalas tembakan
tersebut serta membombardir kapal perusak yang sudah ditinggalkan oleh krunya
tersebut dengan tanpa henti-hentinya sampai Yuudachi benar-benar hancur tanpa
sisa.
Samidare berhasil menyelamatkan 207 kru yang selamat
termasuk Komandan Kikkawa. Sementara 26 jiwa kru Yuudachi tewas di tempat. Atas
tragedi kekacauan dan kesalahpahaman itu, aksi Yuudachi ini selanjutnya akan
dikenang di masa depan sebagai "Nightmare of Solomon".
Yuudachi resmi tenggelam pada 13 November 1942, menyusul
Fubuki yang tenggelam beberapa minggu lebih dulu. Ia kini beristirahat dengan
tenang di kawasan Ironbottom Sound.
Sumber : http://kancolle-ukw.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar