Rabu, 21 September 2016

Tugas 21 [ Soft Skill ]

Konsep Pemodelan Grafik


I.          Pendahuluan

            Desain merupakan hal yang paling penting, tanpa desain sebuah produk atau aplikasi akan terlihat tidak menarik. Membuat sebuah desain memerlukan sebuah ide yang  bagus dan menarik agar desain yang dibuat menjadi dilirik atau diminati oleh orang – orang. Seorang desainer merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan tentu harus melewati tahap – tahap dasarnya terlebih dahulu.
           
II.         Pengertian Desain dan Pemodelan Grafis

2.1       Desain

            Desain berasal dari kata Itali yaitu Designo  yang secara gramatikal berarti bergambar dan bermakna. Terdapat 5 metode desain yang dilakukan oleh desainer yaitu :

1.    Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir secara kritis untuk menghasilkan suatu desain yang belum pernah diciptakan.
2.    Redefining yaitu mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda dan lebih baik.
3.   Managing yaitu menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.
4.  Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek moyang.
5. Trendspotting yaitu membuat suatu desain berdasarkan tren yang sedang berkembang.

          Desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan suatu informasi atau pesan.


Jenis – jenis desainer dalam desain grafis :

  1. Drafter, merupakan desainer khusus untuk membuat arsitektur dan rancang bangun yang simetris dan digunakan untuk keperluan pembuatan sesuatu yang memerlukan ketelitian tinggi dan rancangan.
  2. Editor Desainer, merupakan desainer khusus untuk membuat kover, sampul, banner, dan juga membuat karya karya desain grafis misalnya: brosur, kartu nama, pin, logo, poster, dan lain – lain.
  3. Layouter Desianer, merupakan desainer khusus untuk membuat tatanan layout sebuah majalah atau koran atau publikasi yang lainya dan diharuskan mempunyai perasaan untuk tata letak agar enak dilihat.
  4. Art Director, merupakan desainer khusus unuk membuat karya karya seni dari komputer yang bisa digunakan untuk visual effects ataupun hanya untuk hiasan saja.
  5. Fotografer Desianer, merupakan desainer khusus yang selain melakukan pengeditan foto juga merangkap sebagai fotografer, harus memiliki talenta khas fotografer serta mampu mengedit foto sesuai event atau yang perfect.
  6. Animator Desainer, merupakan desainer khusus bekerja pada bidang motion graphic, iklan atau film fantasi.
  7. Visualisator Desainer, merupakan desainer khusus untuk memberikan gambaran sebuah produk atau karya dalam bentuk real / 3d.
  8. Video Editor Desainer, merupakan desainer khusus untuk mengedit video atau film dan juga merangkap sebagai video shooter.

Beberapa software yang digunakan dalam desain grafis :


Gambar 2.1 Software Desain Grafis


2.2       Pemodelan Grafis


            Pemodelan merupakan terjemahan bebas dari kata modelling. Istilah pemodelan dapat diartikan sebagai suatu rangkaian aktivitas pembuatan model/objek. Model dapat dikategorikan menurut jenis, dimensi, fungsi, tujuan, pokok kajian, atau derajat keabstrakannya. 

            Grafis berasal dari bahasa inggris graph atau graphic yang berarti membuat tulisan atau gambar dengan cara ditoreh atau digores. grafi atau grafis juga bisa diartikan gambaran nyata. Grafis juga di definisikan sebagai suatu pembuatan, penyimpanan serta manipulasi model dan citra.

            Jadi desain pemodelan grafis merupakan suatu proses atau aktivitas untuk menciptakan suatu objek baru  dengan menggunakan sebuah software dengan melalui sebuah tahapan – tahapan.

III.        Prinsip dan Unsur Desain Grafis

3.1       Prinsip Desain Grafis       

               Dalam bekerja desainer grafis harus mempertimbangkan beberapa prinsip  desain, terdapat 7 prinsip desain yaitu : keseimbangan, irama, penekanan, kesatuan, proporsi, dominasi, dan skala.

3.1.1   Keseimbangan

                Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang membandingkan sisi-sisi yang ada di antara sumbu axis. Terdapat 2 pendekatan dasar untuk menyeimbangkan, yaitu :

  1. Keseimbangan simentris, merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat/tengah. Keseimbangan simentris mampu memberikan kesan formal, stabil, dapat dipercaya dan mapan.
  2. Keseimbangan asimentris, merupakan pengaturan yang berbeda agar dua sisi memiliki bobot visual yang sama. Keseimbangan asimentris sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu dinamika, penuh energi, dan pesan yang tidak formal.

3.1.2   Irama

Irama merupakan suatu kesan yang ditimbulkan dengan melakukan pengulangan suatu unsur visual secara serasi. Irama dapat diperoleh dengan melakukan pengulangan ( Repetisi ), Gradasi, Oposisi (pertemuan garis pada sudut siku ), Transisi (Perubahan pada garis -garis lengkung ) dan Radial (Irama yang beradiasi pada sumbu sentral).

3.1.3   Penekanan

            Penekanan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ingin melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Sebagai contoh dalam membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.

3.1.4 Kesatuan

               Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.

3.1.5   Proporsi

                    Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan - perbandingan yang tepat. Dalam bidang desain proporsi ini dapat dilihat dalam perbandingan kertas dan layout halaman.

3.1.6   Dominasi
           
                  Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Biasanya ditengarahi dengan emphasis.


3.1.7   Skala


Skala merupakan perbandingan sebuah volume atau ukuran tertentu. Penggunaan skala yang berbeda dapat memberikan suatu kesan tersendiri. Skala sering dipakai untuk menampilkan kesan kontras.


3.2       Unsur Desain Grafis

                    Untuk menjadi sebuah desainer sebuah unsur sangat penting untuk diketahui, terdapat 7 unsur grafis seperti garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran, warna, dan titik.

3.2.1   Garis

Garis adalah sekumpulan titik yang berdampingan secara memanjang dan memiliki dua buah ujung. Garis tidak seperti yang dilihat mata atau penglihatan. Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4 buah, yaitu : vertical, horizontal, diagonal, dan kurva.

Fungsi garis :

  1. Memisahkan antara elemen grafis yang memiliki fungsi yang berlainan
  2. Memisahkan rubrik atau penunjuk bagian tertentu yang menjadi penjelasan berita/informasi.

3.2.2   Bentuk

Bentuk merupakan suatu bidang yang ada karena dibatasi oleh garis dan atau dibatasi oleh sebuah warna. Berdasarkan susunan yang membentuk ruang dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : karakter, symbol, dan bentuk.

Fungsi bentuk :
  1. Menghiasi
  2. Pelengkap
  3. Elemen dasar
  4. Logo
  5. Border


3.2.3   Tekstur

            Tekstur adalah elemen desain yang terlihat dan terasa seolah-olah ada rasa permukaan yang dibuat sedemikian rupa membentuk rupa fisik.

Fungsi tekstur :

Tekstur digunakan supaya desain lebih natural atau tampak alami.

3.2.4   Ruang
           
            Ruang kosong sangat diperlukan untuk desain grafis, karena digunakan untuk menjelaskan atau menegaskan keberadaan persepsi kedalaman atau jarak sehingga seolah-olah terlihat oleh indera penglihatan mata.

Fungsi ruang :

Ruang digunakan untuk lebih memudakan sebagai elemen ruang bernafas bagi mata pembaca atau audiensi dalam mencerna desain.

3.2.5   Ukuran

            Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

3.2.6   Warna

            Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.


3.2.7   Titik


Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti.


IV.       Perbedaan Grafis Secara Umum
                       
            Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini.

            Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Macam – macam desain grafis terbagi menjadi 2, yaitu :


1. Desain grafis berbasis vektor yaitu desain grafis yang berbasis besaran dan arah atau magnitude dan direction. Jenis file grafis vektor yaitu : AI, CDR,SGV, dan WMF.
Contoh aplikasi :
  • Proprietary : CorelDraw, Adobe Illustrator, Adobe Freehand, Xara Xtreme.
  • OpenSource : Inkscape, LibreOffice Draw, Xara Xtreme for Linux.


                                    Gambar 4.1 Kelebihan dan Kekurangan Vektor


2. Desain grafis berbasis bitmap yaitu desain grafis yang memiliki berjuta – juta titik atau pixel. Jenis file grafis bitmap yaitu : bmp, jpg, tif, gif, pix, dan pex.
Contoh Aplikasi :
  • Proprietary : Corel Photo-Paint, Adobe Photoshop, PhotoPerfect.
  • OpenSource : GIMP, DigiKam, TuxPaint.
                             
                                    Gambar 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Bitmap



Perbedaan antara desain grafis berbasis vektor dan desain grafis berbabis bitmap

Gambar 4.3 Perbedaan Vektor dan Bitmap


V.        Kesimpulan dan Saran

5.1       Kesimpulan

            Dalam mendesain diperlukan sebuah prinsip desain, terdapat 7 prinsip desain yaitu : keseimbangan, irama, penekanan, kesatuan, proporsi, dominasi, dan skala. Tidak hanya prinsip saja tetapi harus mengetahui unsur – unsur yang terdapat pada desain, yaitu : garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran, warna, dan titik.
            Desain grafis terbagi menjadi 2, yaitu desain grafis vector dan desain grafis bitmap. Tentu terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing – masing jenis desain tersebut, jadi tergantung pemakaian ingin memakai desain grafis vector atau desain grafis bitmap.

5.2       Saran

            Materi ini hanya membahas sebuah pengenalan desain grafis, pemodelan desain grafis, prinsip dan unsur desain, dan juga perbedaan vector dan bitmap. Tentu materi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan pembaca agar membaca sebuah buku untuk mengetahui lebih mendetail.






Referensi

Yuliastanti, Ana. (2008). Bekerja Sebagai Desain Grafis. Jakarta: Esensi.

Arif, Muhammad. (2006). Bahan Ajar Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta: Deepublish.

Dunia, Pendidikan. 2014. “istilah grafis”. Diambil dari : https://www.facebook.com/permalink.php?id=421239398001915&story_fbid=457303914395463. Diakses 20 September 2016.

Kusrianto, Adi. (2009). Berkarier didunia grafis. Jakarta: PT elex media komputindo. 

Arwan. 2009. “Prinsip Desain Grafis untuk Publikasi”. Diambil dari : https://belajardesain.wordpress.com/2009/02/12/prinsip-desain-grafis-untuk-publikasi/. Diakses 20 September 2016.

Tyasjenitri. 2013. “Prinsip & Unsur Desain Grafis”. Diambil dari : https://tyasjenitri.wordpress.com/2013/02/26/prinsip-unsur-desain-grafis/. Diakses 20 September 2016.

Wanjara, Hendra Rizki. 2015. “Analisis Jurnal Desain dan Pemodelan Grafis”. Diambil dari : http://herdarizkiwanjara.blogspot.co.id/2015/11/analisis-jurnal-desain-dan-pemodelan.html. Diakses 21 September 2016.

Wijanarko, Lizard. 2010. “Perbedaan Vektor dan Bitmap”. Diambil dari : http://www.ahlidesain.com/perbedaan-vektor-dan-bitmap.html. Diakses 21 September 2016.

Maulina, Ajeng. 2011. “Pembelajaran Desain Grafis pada Mata Pelajaran Multimedia di SMK Negeri 2 Adiwerna Tegal”. Diambil dari : http://lib.unnes.ac.id/10719/1/12212.pdf. Diakses pada 23 September 2016.


Sarofi, Husnan. 2001. “MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA”. Diambil dari : http://materitik.sman1jember.sch.id/Kelas%20XII/Presentasi%2001.%20Mengenal%20Grafis%20dan%20Aplikasinya.pdf . Diakses pada 23 September 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar