Penderitaan
dan Keberhasilan Jepang
Wilayah Geografis Jepang berada pada empat
lempeng teknonik sekaligus. Lempeng Okhots (Amerika Utara), Lempeng Urasia,
Lempeng Psifik dan Lempeng Laut Philipna sehingga Jepang memiliki potensi gempa
yang sangat tinggi. Setiap kali terjadi pergeseran tektonik pada lempeng
manapun gempa akan terjadi di Jepang. Tidak hanya gempa, tsunami juga mengancam
negeri sakura.
Penderitaan Jepang setelah dilanda tsunami
mengakibatkan kerugian ekonomi, bangunan rusak, rumah tanpa listrik, rumah
tanpa air dan korban tewas. Tapi setelah bencana tersebut Jepang bangkit
kembali dan belajar dari kegagalan. Shippaigaku pertama kali diperkenalkan oleh
Takashi Tachibana. Shippai berarti gagal dan gaku berarti ilmu. Dengan kata
lain shippaigaku berarti ilmu yang mempelajari tentang kegagalan dan Seperti
kata orang bijak “Kita tidak banyak belajar dari kesuksesan. Kita belajar dari
kegagalan”.
Saat gempa dan tsunami tahun 1896 jumlah
korban tewas 83%. Namun saat tsunami 1993 jumlah korban berkurang menjadi 20%
dan tsunami 2011 hanya 6% dari total jumlah penduduk. Penurunan jumlah korban
tersebut merupakan keberhasilan Jepang.
Keberhasilan lainnya pada tahun 2011 setelah terkena
bencana gempa bumi dan tsunami pada 11 maret 2011, Asosiasi Sepakbola Jepang
sukses merebut gelar FIFA Fair Play Award 2011. Bisa disebut sebagai tahun
istimewa bagi sepakbola Jepang. Pada tahun tersebut Jepang sukses meraih gelar
Piala Asia 2011 dan juga merebut Piala Dunia Wanita di Jerman. Kesuksesan
menggelar Piala Dunia Antarklub 2011 juga menjadi catatan yang tak akan
dilupakan publik Jepang.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar